JAKARTA - Tarif KRL diusulkan naik pada bulan April 2022 dari Rp3.000 dari tarif yang lama menjadi Rp5.000.
Nantinya penyesuaian tarif KRL pada 25 km pertama sebesar Rp2.000, sedangkan 10 Km selanjutnya dikenakan penambahan sebesar Rp1.000.
Beragam respon pun diungkapkan oleh para Angker (Anak Kereta), rata-rata dari mereka adalah menolak kenaikan tarif yang akan diberlakukan pada bulan April mendatang dikarenakan beberapa hal.
Calon penumpang bernama Wulan yang ditemui MNC Portal di Stasiun Gondangdia mengatakan setuju namun dengan catatan. Menurutnya ketika ada harga yang naik maka harus fasilitas dan layanan harus di naikan atau ditambahkan.
Baca Juga:Â Tarif KRL Bakal Naik Jadi Rp5.000, Ini Catatan YLKI
"Sebenarnya sih tidak perlu dinaikan karena memang kalau untuk kereta yang menjadi transportasi umum banyak yang naik, tidak hanya orang Jakarta, kecuali kalau menang pelayanannya diperbaiki," ujar Wulan, Kamis (13/1/2022).
Selanjutnya Iman pengguna KRL yang setiap hari harus mengakses KRL dari Bekasi - Jakarta juga kurang setuju jika tarif KRL dinaikan, sebab KRL ini digunakan untuk banyak masyarakat, mulai dari ekonomi rendah hingga menengah.
"Menurut saya tidak setuju, kalau kalangan pekerja mungkin mampu, tapi kalau kalangan yang berada di bawah kan belum tentu (mampu), jadi tidak setuju," sambungnya.
"Tapi kalaupun naik saya sih tetap menggunakan kereta, karena cepat juga," kata Iman.
Baca Juga:Â Alasan Tarif KRL Bakal Naik Jadi Rp5.000
Yang dikatakan Iman tidak salah, bahkan pengguna KRL juga banyak dari kalangan pelajar yang belum memiliki penghasilan. Misalnya seperti Adelia dan Nazwa, mereka berdua juga kurang setuju jika tarif KRL menjadi Rp5.000.