Revisi naik hanya dilakukan untuk target kinerja keuangan perseroan tahun 2022 dari Rp3,53 triliun menjadi Rp3,79 triliun dibandingkan raihan tahun 2020 senilai Rp3,21 triliun. Tim riset RHB Sekuritas menyebutkan, kenaikan harga jual produk bersamaan dengan berlanjutnya pemulihan ekonomi akan berimbas terhadap volume penjualan produsen Sari Roti ini.
Kedua faktor tersebut akan menjadikan tingkat pertumbuhan kinerja keuangan perseroan lebih baik dibandingkan perkiraan semula. Nippon Indosari sebelumnya telah menaikkan rata-rata harga jual produk sebesar 10% untuk periode November 2021-Februari 2022, khususnya produk unggulan perseroan. Kenaikan harga jual tersebut akan berimbas terhadap peningkatan margin kotor perseroan ke level 56% pada 2022, apalagi harga beberapa komoditas cenderung normal.
Asal tahu saja, perseroan sebelumnya mengeluarkan dana hingga Rp480 miliar untuk melakukan aksi buyback saham sebanyak 300 juta saham. Dalam buyback periode 3, ROTI membatasi harga pembelian saham tersebut sebesar Rp1.600 per saham.
Aksi korporasi ini dilakukan terhitung mulai 21 Oktober 2021 hingga 20 Januari 2022. Adapun dana yang digunakan bersumber dari kas internal yang berasal dari kegiatan operasional.
(Feby Novalius)