JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memprediksi inflasi 2021 tetap rendah dan mendukung stabilitas perekonomian. Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) 2021 tercatat 1,87% (yoy) dan berada di bawah kisaran sasaran tiga plus minus satu persen, meski meningkat dibandingkan dengan inflasi IHK 2020 sebesar 1,68% (yoy).
"Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh permintaan domestik yang belum kuat sebagai dampak pandemi Covid-19, nilai tukar yang stabil dan ekspektasi inflasi yang terjaga, ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi bahan pangan, serta sinergi kebijakan Bank Indonesia dan pemerintah untuk menjaga stabilitas harga," ujar Perry di Jakarta, Kamis(20/1/2022).
Baca Juga:Â Harga Daging hingga Telur Sumbang Inflasi di Minggu ke-2 Januari 2022
Ke depan, inflasi pada 2022 diprakirakan terkendali dalam sasaran tiga plus minus satu persen, sejalan dengan masih memadainya penawaran agregat dalam memenuhi kenaikan permintaan agregat, tetap terkendalinya ekspektasi inflasi dan stabilitas nilai tukar Rupiah, serta respons kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia dan Pemerintah.
Baca Juga:Â Bicara Inflasi 2021, Sri Mulyani Soroti Daya Beli Masyarakat RI Belum Maksimal
"Bank Indonesia berkomitmen menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) guna menjaga inflasi IHK dalam kisaran targetnya," pungkasnya.
(fbn)