Delapan putaran pembicaraan tidak langsung antara Teheran dan Washington sejak April belum menghasilkan kesepakatan tentang dimulainya kembali pakta nuklir 2015. Perbedaan tetap ada mengenai rincian pencabutan sanksi.
"Ekspor dapat dilanjutkan dengan cepat jika kesepakatan nuklir tercapai," kata Tamas Varga dari broker PVM.
"Tapi itu 'jika' besar. Munculnya kembali barel Iran hanya kemungkinan pada tahap ini," sambungnnya.
Harga minyak telah melonjak karena meningkatnya permintaan global, ketegangan Rusia-Ukraina, gangguan pasokan dari produsen seperti Libya dan pelonggaran lambat dari rekor pengurangan produksi 2020 oleh OPEC+, yang mencakup Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutu seperti Rusia.
(Feby Novalius)