JAKARTA – Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Kementeraian PPN/Bappenas, Pungky Sumadi mengungkapkan bahwa pengerjaan mengelas rel kereta cepat Jakarta – Bandung masih membutuhkan tenaga kerja dari China.
"Kami sempat mengunjungi proyek kereta cepat Indonesia Jakarta - Bandung itu awalnya agak membingungkan pada saat kami melihat, misalnya tukang las untuk rel itu ternyata masih harus dari Tiongkok kita datangkan," kata Pungky.
 BACA JUGA:Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Setor Pajak Rp5,34 Triliun
Berikut fakta mengejutkan heboh tukang las kereta cepat RI ternyata dari China yang dirangkum di Jakarta, Minggu (13/2/2022).
1. Rel Harus Punya Kualitas yang Tinggi
Â
Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Kementeraian PPN/Bappenas Pungky Sumadi menjelaskan, rel kereta cepat Jakarta - Bandung harus memiliki kualitas yang tinggi dan harus di impor dari China, sehingga pemasangannya pun melibatkan tenaga kerja dari china juga.
"Setelah kami diskusi dengan mereka ternyata rel yang ada itu adalah rel yang kualitasnya sangat tinggi, tingkat kepadatan maupun campuran besinya dan itu belum mampu diproduksi oleh Krakatau Steel misalnya. Panjangnya pun satu batang itu sekitar 50 meter yang kitapun belum pernah bisa membuatnya," ujarnya.
 BACA JUGA:5 Fakta Mengejutkan Tukang Las Kereta Cepat RI dari China
2. SDM Indonesia Belum Memadai
Menurut Pungky untuk saat ini Indonesia sendiri belum memiliki kemampuan dari sisi Sumber Daya Manusia untuk melakukan kegiatan semacam itu.
"Untuk itu membutuhkan teknik pengelasan dan alat-alat yang berkualitas tinggi yang memang belum kita miliki," kata dia.