JAKARTA – PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mencatat penjualan bersih naik 1,4% menjadi Rp39,5 triliun dengan membukukan laba bersih Rp 5,7 triliun.
Diversifikasi produk menjadi pemicu kenaikan pendapatan emiten barang konsumsi (fast moving consumer good/FMGC) tersebut.
Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk, Ira Noviarti menjelaskan, perseoan menerapkan strategi diversifikasi merek dan penentuan harga yang menyasar pasar konsumen menengah.
Misalnya, Unilever memberikan konsumen opsi produk unggulan pada tingkatan harga terjangkau dengan rekomendasi harga berkisar Rp 500-Rp 2.000, khususnya pada portofolio produk primer yang dibutuhkan masyarakat seperti Royco, Bango, Rinso, Sunlight, Sunsilk, dan Clear.
"Perseroan terus menggenjot berbagai produk yang memiliki peluang besar, misalnya dari kategori foods and refreshment berhasil menopang pertumbuhan penjualan perseroan,” kata Ira dikutip Harian Neraca, Senin (14/2/2022).
Asal tahu saja, penjualan Univeler mayoritas ditopang kategori makanan dan penyegar. Oleh karena itu, Ira meyakinkan bahwa tahun 2021 menjadi landasan kuat untuk meraih peluang di tahun-tahun berikutnya. Perseroan memprioritas penguatan infrastruktur penjualan serta intensifikasi merek unggulan sehingga memicu pertumbuhan berkelanjutan.
“Kami optimistis bahwa di tahun 2022 seiring membaiknya perekonomian Indonesia, semakin besar peluang bagi Unilever untuk mengakselerasi pertumbuhan bisnis," tuturnya.