Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Utang Luar Negeri RI Turun Jadi Rp5.932 Triliun, Ini Penyebabnya

Michelle Natalia , Jurnalis-Selasa, 15 Februari 2022 |12:33 WIB
Utang Luar Negeri RI Turun Jadi Rp5.932 Triliun, Ini Penyebabnya
Utang Luar Negeri RI Turun (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Penyebab Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia turun menjadi USD415,1 miliar pada triwulan IV 2021. Utang ini setara Rp5.932 triliun (kurs Rp14.292 per USD). Sebelumnya, ULN Indonesia sebesar USD424 miliar.

"Perkembangan tersebut disebabkan oleh penurunan posisi ULN sektor publik (Pemerintah dan Bank Sentral) dan sektor swasta. Secara tahunan, posisi ULN triwulan IV 2021 terkontraksi 0,4% (yoy), setelah tumbuh 3,8% (yoy) pada triwulan sebelumnya," ujar Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono di Jakarta, Selasa (15/2/2022).

Baca Juga: Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp5.932 Triliun, BI Klaim Tetap Sehat

ULN Pemerintah pada triwulan IV 2021 menurun dibandingkan triwulan sebelumnya. Posisi ULN Pemerintah pada triwulan IV 2021 sebesar USD200,2 miliar menurun dari posisi triwulan sebelumnya sebesar USD205,5 miliar.

"Hal ini menyebabkan ULN Pemerintah terkontraksi 3,0% (yoy), setelah tumbuh 4,1% (yoy) pada triwulan III 2021," ungkapnya.

Penurunan ULN terjadi seiring beberapa seri Surat Berharga Negara (SBN) yang jatuh tempo dan pelunasan sebagian pokok pinjaman di triwulan IV 2021. Di samping itu, volatilitas di pasar keuangan global yang cenderung tinggi turut berpengaruh pada perpindahan investasi dari SBN ke instrumen lain, sehingga mengurangi porsi kepemilikan investor nonresiden pada SBN.

"Sepanjang triwulan IV 2021, ULN Pemerintah tetap diarahkan pada pembiayaan sektor produktif dan diutamakan untuk mendukung belanja prioritas Pemerintah, termasuk kelanjutan upaya mengakselerasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). ULN Pemerintah terus dikelola secara hati-hati, kredibel, dan akuntabel," jelas Erwin.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement