Pemulihan ekonomi akhirnya kembali ke jalur semula pada kuartal IV 2021, yang berhasil tumbuh 5,02%. Perbaikan ekonomi di kuartal IV 2021 didorong oleh sisi permintaan dan penawaran.
"Konsumsi Rumah Tangga tumbuh 3,55% (yoy), aktivitas investasi (PMTB) yang sempat tertahan, juga kembali dapat meningkat 4,49%, konsumsi pemerintah juga mampu tumbuh 5,25% (yoy) dan ekspor kembali mencatatkan pertumbuhan tinggi sebesar 29,83% (yoy)," paparnya.
Dilihat dari sisi sektor lapangan usaha, hampir seluruhnya berhasil tumbuh positif selama periode Oktober-Desember 2021. Ini termasuk sektor pariwisata yang sudah mulai pulih meskipun belum kembali seperti level pra pandemi.
"Kita menutup 2021 dengan pertumbuhan positif 3,6%," ucap Sri.
Jika dilihat secara keseluruhan, ekonomi memang tidak hanya ditopang oleh dalam negeri. Efek dari lonjakan harga komoditas internasional, seperti batu bara, bauksit, tembaga, nikel hingga minyak kelapa sawit yang menjadi ekspor andalan Indonesia juga menjadi faktor pendorong lainnya.
"Kami akan melanjutkan kebijakan kami seefektif mungkin, proses pemulihan ini masih perlu didukung oleh kebijakan kami dari sisi fiskal," pungkasnya.
(Feby Novalius)