JAKARTA – Komitmen Indonesia dalam menurunkan emisi karbon sangat tinggi. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan bahwa ekonomi hijau memiliki sejumlah peluang dan tantangan tersendiri.
Di sisi peluang, pertama persoalan climate change saat ini telah mulai disadari oleh beberapa kelompok masyarakat.
"Bahkan kita melihat semakin muda usia generasinya, mereka memiliki public awareness yang semakin tinggi," ujar Sri dalam Webinar Green Economy Outlook 2022 di Jakarta, Selasa(22/2/2022).
Salah satu survei yang dilakukan United Nations for Development Programme (UNDP) pada tahun 2020 menunjukkan bahwa dua per tiga masyarakat global telah menganggap isu pemanasan global dan ancaman perubahan iklim merupakan isu prioritas dan mendesak yang harus segera dimitigasi.
"Ini menunjukkan suatu preferensi dan kesadaran yang sangat kuat, sehingga dia menjadi peluang bagi seluruh rakyat Indonesia dan dunia untuk berpikir dan mendesain bagaimana kita mentransformasikan ekonomi kita menuju transformasi ekonomi yang lebih ramah lingkungan, yang tidak mengotori dengan CO2 yang lebih banyak yang bisa menimbulkan ancaman perubahan iklim," jelas Sri.
Oleh karena itu, dia mengatakan bahwa semua pihak harus menerjemahkan peluang itu, dan pada saat yang sama, tantangan untuk menjadi sebuah program bersama. Indonesia, baik dalam pertemuan Paris Agreement 2015 maupun pertemuan climate change di Glasgow 2021, telah menekankan bahwa Indonesia memiliki komitmen untuk ikut bersama negara-negara dunia untuk menurunkan emisi karbon.
Baca Juga: BuddyKu Fest: Challenges in Journalist and Work Life Balance Workshop
Follow Berita Okezone di Google News