JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencabut suspensi saham PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk (IATA). Saham IATA sempat disuspensi sementara dalam rangka cooling down sejak 21 Februari 2022.
Pembukaan kembali suspensi saham IATA secara efektif berlaku mulai pada perdagangan sesi I pada Rabu, 23 Februari 2022.
"Diumumkan bahwa suspensi atas perdagangan Saham PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk (IATA) di Pasar Reguler dan Pasar Tunai dibuka kembali mulai perdagangan sesi I tanggal 23 Februari 2022," demikian tulis surat yang ditandatangani Kepala Divisi Pengawasan Transaksi Lidia M. Panjaitan dan Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan Irvan Susandy, Selasa (22/2/2022).
Berdasarkan data BEI, harga saham IATA telah melonjak dari level Rp72 menjadi Rp200 pada penutupan perdagangan saham Selasa (22/2) atau terjadi lonjakan mencapai 177,7%. Sedangkan sepanjang tahun ini, harga saham IATA telah melonjak 207%, dibandingkan penutupan akhir tahun 2021 di level Rp65 per saham.
Sebelumnya, Indonesia Transport & Infrastructure mengumumkan pergantian nama menjadi PT MNC Energy Investments Tbk Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo menjelaskan, telah dilakukan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) IATA pada 10 Februari 2022 yang memutuskan perubahan nama menjadi MNC Energy Investments.
Perubahan nama itu sejalan dengan akuisisi yang dilakukan IATA untuk PT Bhakti Coal Resources dari PT MNC Investama Tbk (BHIT). Sebagaimana diketahui, IATA mengakuisisi 99,33% saham PT Bhakti Coal Resources (BRC) dari PT MNC Investama Tbk (BHIT).
(Kurniasih Miftakhul Jannah)