Tidak beda dengan Cahyono selaku perajin tempe di Kampung Rawa Selatan, dia mengaku, selama tiga hari tak produksi tempe hanya bersih-bersih pabrik sembari menunggu kabar dari komunitas terkait harga kedelai.
"Tiga hari ini saya cuma bersih-bersih sambil nungguin kabar dari komunitas harga kedelai stabil lagi di pasaran biar enak juga jualnya," ucapnya.
BACA JUGA:Indonesia Butuh Lahan 1 Juta Hektare agar Tak Ketergantungan Kedelai Impor
Dia menuturkan, dari aksi mogoknya selama tiga hari, berharap ada respons pemerintah agar bisa menurunkan harga kedelai di pasaran.
Menurutnya, aksi mogok ini juga untuk kepentingan pembeli supaya bisa mendapatkan harga tahu tempe murah di pasar.
"Moga-moga ada respon dari aksi mogok ini. Karena ini bukan untuk kepentingan perajin aja, tapi juga pedagang dan pembeli. Biar mereka belinya nggak mahal," harapnya.