Cahyono menambahkan, jika harga kedelai masih mahal, perajin susah memberikan harga ke pedagang.
Karena, para pembeli yang datang ke pabriknya rata-rata bukan untuk dikonsumsi pribadi melainkan untuk dijual kembali.
"Mau pakai opsi naikin harga, itu juga susah. Karena pembeli yang datang, tempenya mau dijual lagi. Kalau kecilin ukuran, mereka lari ke perajin lain. Dibanding-bandingin. Susahnya di situ," keluhnya.
Sebagai informasi, hari ini adalah hari terakhir aksi mogok para perajin tahu tempe yang sudah dimulai sejak Senin (21/2/2022).