JAKARTA - Harta 50 orang terkaya di Hong Kong mengalami penurunan. Kekayaan gabungan dari 50 orang terkaya di Hong Kong turun menjadi USD328 miliar atau setara Rp4.690 triliun (kurs Rp14.300) dari USD331 miliar atau Rp4.733 triliun pada tahun lalu.
Harga orang kaya ini tergerus ketidakpastian ekonomi dunia akibat pandemi covid-19. Ekonomi Hong Kong mulai bangkit kembali dengan kenaikan 6,4% pada tahun 2021 karena peningkatan ekspor dan konsumsi domestik. Namun pembatasan ketat karena penyebaran Covid-19 berdampak pada indeks saham yang turun 16% dalam 12 bulan terakhir.
Dalam daftar orang terkaya Hong Kong, Li Ka-shing mempertahankan posisi puncak dengan harta USD36 miliar atau Rp514,8 triliun. Ketahanan di pasar perumahan Hong Kong mengangkat saham pengembang propertinya CK Asset, mengimbangi penurunan kepemilikannya di penyedia konferensi video Zoom.
Sementara itu, Taipan real estat Lee Shau Kee berada di posisi kedua dengan kenaikan harta sebesar 12% menjadi USD34,2 miliar atau Rp489 triliun.
Kemudian posisi ketiga ditempati oleh Henry Cheng, putra mendiang raja properti Cheng Yu-tung. Henry Cheng adalah penghasil dolar terbesar yang kekayaannya naik USD4,3 miliar. Saham Grup Perhiasan Chow Tai Fook miliknya melonjak 40% karena penjualan yang melonjak, membantu meningkatkan kekayaannya yang dia bagikan dengan keluarganya, menjadi USD26,4 miliar atau Rp377,5 triliun.
Dalam daftar 50 orang terkaya di Hong Kong terdapat tiga wajah baru. Salah satu pendatang baru dalam daftar adalah profesor perguruan tinggi Tang Xiao'ou. Dia merupakan salah satu pendiri perusahaan AI SenseTime, yang memulai debutnya di peringkat 16 dengan kekayaan USD6 miliar setelah IPO perusahaan pada Januari.