Hal itu karena Rusia mengepung Ukraina, sehingga petani-petani banyak yang melarikan diri dari ladang.
Sedangkan warga Eropa, Afrika dan Asia bergantung pada pada lahan pertanian yang luas di wilayah Laut Hitam. Karena tempat itu dikenal sebagai keranjang roti atau sumber pangan dunia.
Diketahui, tak hanya petani Ukraina yang melarikan diri, tapi pelabuhan-pelabuhan juga ditutup.
Muncul juga rasa kekhawatiran ekspor bahan makanan pokok Rusia, yang seperti Ukraina adalah produsen bahan pangan, kemungkinan dibatalkan oleh sanksi Barat.
BACA JUGA:Diblokir Visa dan Mastercard, Rusia Pakai Aplikasi China UnionPay
Walaupun kini belum ada gangguan global terhadap pasokan, harga gandum telah naik.
Bahkan sudah mencapai rekor tertinggi di tengah kekhawatiran akan apa yang mungkin terjadi selanjutnya.
Maka dari itu, Dewan Bahan Makanan Pokok Internasional mengatakan, jika perang berkepanjangan, negara-negara yang bergantung pada ekspor gandum murah dari Ukraina bisa menghadapi kekurangan mulai Juli nanti.