Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

5 Alasan Pengusaha Desak Pemerintah Tunda Kenaikan Tarif PPN Jadi 11% pada April 2022, Apa Saja?

Advenia Elisabeth , Jurnalis-Kamis, 10 Maret 2022 |11:42 WIB
5 Alasan Pengusaha Desak Pemerintah Tunda Kenaikan Tarif PPN Jadi 11% pada April 2022, Apa Saja?
Pengusaha desak pemerintah desak kenaikan PPN jadi 11%. (Foto: Shutterstock)
A
A
A

Setidaknya, ada lima alasan mengapa pengusaha menuntut pemerintah melakukan penundaan kenaikan PPN ini.

Pertama, kondisi ekonomi nasional yang baru mulai bangkit dan belum stabil, karena kita masih dalam situasi pandemi, pengusaha baru mulai bangkit, ekonomi masyarakat juga baru mulai tumbuh sehingga daya beli masyarakat masih fluktuatif.

 BACA JUGA:Diskon PPN Rumah Diperpanjang Sampai September 2022

Kedua, kondisi ekonomi global karena dampak pandemi Covid-19 yang belum pulih dan dampak perang Rusia-Ukraina memicu kenaikan harga minyak dunia yang sudah menyentuh USD 130,50 per barel, serta akan berdampak pada kenaikan berbagai komoditas dunia dan harga BBM dalam Negeri.

“Pokok pangan dengan bahan baku gandum juga berpotensi akan mengalami kenaikan karena terhentinya impor gandum dari Ukraina,” ujarnya.

Alasan ketiga, saat ini Indonesia dihadapkan dengan gejolak kenaikan harga pokok pangan yang dimulai dari minyak goreng, kedelai, daging dan tidak tertutup kemungkinan kenaikan harga pangan lainnya akan naik jika demand dan supply tidak seimbang.

“Pemerintah harus segera mengantisipasi mengingat kebutuhan masyarakat menjelang bulan puasa dan Idul Fitri akan naik signifikan,” katanya.

Kemudian yang keempat, dalam 20 hari ke depan akan memasuki bulan Ramadan dan Idul Fitri, kenaikan harga/harga pokok pangan sesuatu yang tidak bisa hindari.

Menurut Sarman, sejauh kenaikan tersebut masih dalam kewajaran tentu tidak akan mengganggu daya beli masyarakat yang masih belum stabil.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement