JAKARTA - Ritel yang ada di Jakarta terus mengalami peningkatan meski di tengah pandemi Covid-19. Namun terjadi penurunan okupansi pengunjung ritel yang disebabkan kebijakan pemerintah membatasi mobilitas masyarakat.
Senior Research Advisor Knight Frank Research mengatakan, hal tersebut berdampak pada terkoreksinya harga sewa ruko di mal yang mencapai 6%.
Baca Juga:Â Libur Panjang, Pengusaha Mal Gigit Jari
"Dari kondisi tersebut memang tidak bisa dipungkiri maka terjadi penurunan harga sewa atau pennyesuaian harga sewa bahkan menyentuh sampai -6% pada kelas-kelas tertentu," ujar Syarifah dalam konferensi persnya, Kamis (10/3/2022).
Meski demikian, Syarifah menjelaskan memang angka tersebut terjadi di beberapa kelas, namun Knight Frank menjatat koreksi tertinggi sepanjang tahun 2021 mencapai -6%.
Baca Juga:Â PPKM Level 3 Diperpanjang, Anak 6-12 Tahun Masuk Mal Wajib Vaksin
Jika dilihat dari tingkat okupansi ritel pada paruh ke 2 tahun 2021 kemarin, tingakt okupansi ritel menurun 1,39% jika dibandingkan dengan semester sebelumnya atau menurun 5% dari tahun sebelumya.
"Kita lihat memang ada sedikit peningkatan dalam kumulatif suply dan kita lihat untuk kumulatif demand atau permintaan tidak lebih baik dari periode sebelumnya, demikian ocupancy yang cenderung menurun," lanjut Syarifah.
Knight Frank mencatat pergerakan harga sewa Ritel Jakarta mengalami penurunan khususnya untuk grade A, Grade B, dan Grade C.
Untuk Grade A misalnya pada paruh pertama tahun 2020 rata-rata harga sewanya Rp1.000.000, namun grafik tersebut menggambarkan terus mengalami penurunan hingga paruh kedua tahun 2021.