Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Stok Minyak Goreng Langka Akibat Penyeludupan ke Luar Negeri?

Tim Okezone , Jurnalis-Sabtu, 12 Maret 2022 |09:30 WIB
Stok Minyak Goreng Langka Akibat Penyeludupan ke Luar Negeri?
Stok minyak goreng langka akibat penyeludupan minyak goreng ke luar negeri? (Foto: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) membantah adanya dugaan penyeludupan minyak sawit hasil domestic market obligation (DMO).

Tangkisan tersebut merespon pernyataan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi yang menyebut kelangkaan minyak goreng di dalam negeri karena adanya penyeludupan ke luar negeri.

Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) Sahat Sinaga mengatakan, selama berkecimbung di industri minyak goreng, penyeludupan tidak pernah terjadi.

"Saya pribadi sudah di industri minyak goreng hampir 35 tahun, kalau dulu 1998 ekspor tinggi, memang banyak penyelundupan," kata Sahat pada Sabtu (12/3/2022).

 BACA JUGA:HET Minyak Goreng Picu Black Market, Ini Penjelasannya

Dia menjelaskan, sistem pengawasan bea cukai sudah sangat ketat sehingga kebocoran minyak DMO untuk pasar dalam negeri tidak mungkin dapat diekspor secara ilegal.

"Sekarang bea cukai kita sudah canggih dan tidak mungkin ada penyelundupan. Itu hanya sinyalemen," tegasnya.

Sahat juga mengaku, para produsen sekaligus eksportir CPO, sempat kebingungan untuk mencari saluran pemasaran sawit untuk memenuhi kewajiban DMO.

 BACA JUGA:Bos Bulog Yakin Sebelum Puasa Harga dan Stok Minyak Goreng Normal

Sebab, mayoritas industri minyak goreng tidak terhubung dengan produsen CPO di level hulu.

Hal itu pun sempat berdampak pada rendahnya kinerja ekspor lantaran eksportir tak akan memperoleh persetujuan ekspor jika belum menjalankan DMO.

"Hanya eksportir-eksportir yang berkaitan dengan pasar domestik (minyak goreng) saja yang bisa jalan lancar," pungkasnya.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement