WASHINGTON- Bank Sentral AS, Federal Reserve memutuskan menaikkan suku bunga acuan untuk pertama kalinya sejak 2018. The Fed berusaha menstabilkan tingginya inflasi AS dalam empat dekade.
"Inflasi tetap tinggi, mencerminkan ketidakseimbangan penawaran dan permintaan terkait pandemi, harga energi yang lebih tinggi, dan tekanan harga yang lebih luas," kata The Fed, dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan kebijakan dua hari, dikutip dari Antara, Kamis (17/3/2022).
Selain itu, krisis Ukraina dan peristiwa terkait kemungkinan akan menciptakan tekanan ke atas tambahan pada inflasi juga menjadi salahs atu alasan kenaikan suku bunga.
Baca Juga:Â Dolar AS Menguat Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed
Bank sentral memutuskan untuk menaikkan kisaran target suku bunga dana federal sebesar seperempat poin persentase menjadi 0,25% hingga 0,50%.
"Mengantisipasi bahwa kenaikan berkelanjutan dalam kisaran target akan sesuai," tulis keterangan The Fed.
Selain itu, bank sentral mengharapkan untuk mulai mengurangi kepemilikan surat berharga AS dan utang agensi dan sekuritas yang didukung hipotek agensi pada pertemuan mendatang.
Baca Juga:Â The Fed Diramal Naikkan Suku Bunga hingga 3 Kali Tahun Ini
Kisaran target suku bunga dana federal sebelumnya ditetapkan mendekati nol pada Maret 2020 untuk merangsang ekonomi AS pada awal pandemi Covid-19.
Bank sentral juga memulai program pembelian obligasi tanpa batas untuk menopang pasar dan mengurangi biaya pinjaman jangka panjang. Sekarang neraca The Fed telah membengkak menjadi hampir USD9 triliun dari sekitar USD4,5 triliun dua tahun lalu.
Dengan inflasi AS mencapai level tertinggi 40 tahun dan jauh di atas target bank sentral sebesar 2,0%, banyak pejabat Fed telah menyatakan dalam beberapa bulan terakhir bahwa mereka akan mendukung rencana untuk memulai serangkaian kenaikan suku bunga dan mengurangi neraca tahun ini dalam upaya mendinginkan ekonomi yang terlalu panas.
Sebagai informasi, Indeks harga konsumen (IHK) bulan lalu melonjak 7,9% dari tahun sebelumnya, pertumbuhan 12 bulan terbesar sejak periode yang berakhir Januari 1982.