JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa anggaran perubahan iklim yang disiapkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tidak mencukupi.
Luhut mengatakan, saat ini pemerintah hanya memiliki anggaran sekitar Rp102 triliun dari kebutuhan Rp343 Triliun.
Baca Juga: Bukan Covid-19! Sri Mulyani Sebut Hal Ini Justru Lebih Mengancam, Apa Itu?
“Anggaran perubahan iklim di BUMN tak mencukupi, itu hanya memiliki anggaran sekitar Rp102 triliun atau 4,3% dari kebutuhan Rp343 triliun. Jadi ini memang kurang, dan ini lumayan cukup besar,” kata Luhut dalam sambutan acara Grand Launching Proyek Investasi Berkelanjutan di Jakarta, Kamis (17/3/2022).
Dalam menginisiasi kekurangan tersebut, Pemerintah telah menyediakan sejumlah kerjasama dengan menetapkan program dan ketentuan nilai ekonomi karbon yang bekerjasama dengan berbagai negara khususnya energi terbarukan.
Baca Juga: Erick Thohir Tugasi Pertamina dan PLN Turunkan Emisi Karbon
"Kita kaya sekali sebenarnya. Kita sebenarnya untuk Indonesia punya itu semua dan transisi ini akan terus jalan dan kita akan buat showcase di G20 tidak hanya bicara dan wacana-wacana saja,” ungkapnya.