Share

Rupiah Hari Ini Menguat ke Rp14.338/USD, Pasar Valas Asia Variatif

Dinar Fitra Maghiszha, Jurnalis · Rabu 23 Maret 2022 10:00 WIB
https: img.okezone.com content 2022 03 23 320 2566276 rupiah-hari-ini-menguat-ke-rp14-338-usd-pasar-valas-asia-variatif-zGWggm8jmH.jpg Rupiah hari ini menguat. (Foto: Shutterstock)

JAKARTA - Nilai mata uang rupiah di pasar spot hari ini dibuka menguat atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan Rabu (23/3/2022). Berdasarkan data Bloomberg, hingga pukul 09.13 WIB, mata uang Garuda naik 10 poin atau 0,07% di Rp14.338 per 1 dolar Amerika Serikat.

Pasar valuta asing di kawasan Asia Pasifik terpantau bergerak variatif atas dolar AS.

Data Investing menunjukkan Dolar Hong Kong koreksi -0,01% di 7,8275, Won Korea Selatan naik 0,09% di 1.214,06, dan Ringgit Malaysia anjlok -0,07% di 4,2180.

BACA JUGA:Rupiah Hari Ini Ditutup Menguat Tipis Didorong Sentimen The Fed

Dolar Taiwan turun -0,22% di 28,545, Baht Thailand tumbuh 0,01% di 33,475, Dolar Singapura naik 0,06% di 1,3561, dan Yuan China terpuruk -0,06% di 6,3703. Adapun Yen Jepang turun -0,25% di 121,11, Dolar Australia terbenam -0,04% di 0,7464, sementara Peso Filipina terpuruk -0,09% di 52,375,

Indeks dolar yang mengukur kinerja sejumlah mata uang lainnya dibuka koreksi -0,03% di 98,46, didorong komentar Gubernur Federal Reserve Amerika Serikat Jerome Powell terkait kebijakan moneter yang lebih agresif.

Follow Berita Okezone di Google News

Kenaikan indeks Wall Street pada penutupan semalam, mengalihkan selera investor terhadap greenback, sekaligus menahan laju dolar.

Pada hari Selasa (22/3), Presiden Fed wilayah St. Louis James Bullard mempertegas seruannya agar The Fed bertindak lebih agresif.

Sementara Presiden Fed area San Francisco Mary Daly meyakini bahwa risiko utama bagi perekonomian adalah tingginya angka inflasi akibat kenaikan harga minyak naik yang dipicu konflik di Ukraina dan gangguan rantai pasokan.

"Saat ini dolar didukung oleh sikap suku bunga The Fed yang semakin hawkish, selera risiko ada hubungannya dengan itu, dengan kinerja saham yang lebih tinggi dapat menahan kenaikan dolar," kata Joe Manimbo, seorang analis pasar senior di Western Union Business Solutions di Washington, dilansir Reuters, Rabu (23/3/2022).

Joe menilai saat ini investor berada dalam suasana risk-on, menyusul kenaikan bursa Wall Street semalam. Hal ini dinilai mengurangi daya tarik aset safe-haven seperti greenback.

"Setidaknya untuk saat ini, tampaknya pasar mulai melihat Fed membawa keuntungan bagi bursa yang menopang selera risiko dan membatasi kenaikan dolar," tegasnya.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini