JAKARTA - Sejak minyak goreng tak lagi diatur dengan Harga Eceran Tertinggi (HET), harga di pasar langsung melambung tinggi. Bahkan ada pedagangan yang menjual minyak goreng kemasan dua liter di atas Rp50 ribu.
Ningsih, pedagang Pasar Bunulrejo mengakui, sulitnya mendapatkan bahan baku minyak goreng membuatnya terpaksa mengurangi produksi gorengan yang ia jual. Sudah hampir beberapa bulan terakhir sejak awal tahun persoalan minyak goreng menjadi masalah baginya.
"Minyaknya nggak ada, saya ini kan jualan nasi, lauk pauk, ya gorengan juga. La itu bahannya kan minyak goreng, nggak mungkin gorengan direbus," ucap Ningsih saat ikut antri minyak goreng curah dalam operasi pasar di Pasar Bunulrejo.
Sementara itu, pedagang lainnya Nanik menyatakan, minyak goreng menjadi dilema baru baginya. Alhasil ketika ada informasi adanya operasi pasar minyak goreng curah yang dijual seharga Rp 14.000 per liternya atau Rp 15.500 per kilogram, ia menyambut antusias.
Sayangnya, harapan Nanik dan pedagang lainnya tak sesuai janji yang diberikan pihak Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang. Kuota minyak goreng curah yang seharusnya diperuntukkan 1.500 liter untuk pedagang Pasar Bunulrejo, hanya dialokasikan 950 liter saja untuk 25 toko, dari 200 pedagang yang terdaftar.
Baca Selengkapnya: Miris! Pedagang Sampai Harus Utang demi Beli Minyak Goreng Mahal
(Feby Novalius)