JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyaksikan penandatangann kerjasama PT Vektr Mobiliti Indonesia (VKTR), spin-off dari PT Bakrie Autoparts, anak usaha PT Bakrie & Brothers Tbk dengan BritishVolt. Kerjasama ini terkait mengembangkan industri baterai kendaraan listrik.
BritishVolt merupakan perusahaan Inggris yang memproduksi baterai kendaraan listrik rendah karbon.
Bahlil mengatakan kunjungan kerjanya ke Inggris untuk menjalankan perintah Presiden Joko Widodo menindaklanjuti beberapa poin kesepakatan dengan Inggris, serta mengawal rencana atau minat investasi perusahaan Inggris ke Indonesia.
Baca Juga:Â 46 Ribu Mobil dan 80 Ribu Motor Listrik Bakal Mengaspal di Indonesia
Menurutnya, kemitraan strategis antara VKTR dengan BritishVolt menjadi salah satu rencana investasi potensial asal Inggris. Pihaknya pun akan mengawal hal tersebut lantaran sejalan dengan visi pemerintah tentang transformasi ekonomi melalui hilirisasi sumber daya alam.
“Harapan saya apabila di antara kedua pemerintah sudah menjalankan perannya dengan baik, maka hubungan business-to-business antar pelaku usaha dari kedua negara pun akan berjalan dengan baik, dalam hal ini kami akan memastikan seluruh perizinan dan insentif melalui satu pintu, yaitu Kementerian Investasi,” pungkas Bahlil, Jumat (25/3/202.
Kementerian Investasi atau BKPM, kata Bahlil, berkomitmen mempercepat transisi energi dengan mendorong investasi yang berkelanjutan dan penerapan energi baru terbarukan (EBT) dengan mengundang investor dari berbagai negara.
Baca Juga:Â Presiden Jokowi Dukung Investasi Hulu-Hilir Kendaraan Listrik di Indonesia
Saat ini investasi baterai listrik di Indonesia berasal dari Korea Selatan, Tiongkok, dan Taiwan. Adapun rencana kerjasama investasi antara VKTR dengan BritishVolt ini merupakan yang pertama dari Eropa dalam pengembangan industri baterai kendaraan listrik. Bahlil mencatat investasi di sektor industri baterai listrik di Indonesia saat ini berada di jalur yang tepat.
“Sebagaimana selalu disampaikan oleh Presiden Joko Widodo, bahwa Presidensi G20 Indonesia tidak hanya sekedar menghasilkan narasi atau deklarasi, tetapi momentum ini harus benar-benar dimanfaatkan dengan terobosan dan aksi nyata yang dapat berkontribusi terhadap pemulihan ekonomi global sejalan dengan tema Presidensi G20 Indonesia yaitu Recover Together Recover Stronger. Dari Indonesia dunia akan pulih bersama,” ungkap Bahlil.