Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

4 Fakta Utang Pemerintah Nyaris Rp7.000 Triliun, Sri Mulyani Klaim demi Rakyat

Tim Okezone , Jurnalis-Sabtu, 26 Maret 2022 |07:12 WIB
4 Fakta Utang Pemerintah Nyaris Rp7.000 Triliun, Sri Mulyani Klaim demi Rakyat
4 fakta utang Indonesia nyaris Rp7.000 triliun. (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku kalau utang Indonesia sudah hampir Rp7.000 triliun.

Di mana utang pemerintah hingga akhir Januari 2022 mencapai Rp 6.919,15 triliun.

Kemudian, bertambah Rp10,28 triliun dibandingkan bulan sebelumnya atau Rp686,01 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

 BACA JUGA:Sri Mulyani Buka-bukaan Alasan Sering Utang, Kini Hampir Rp7.000 Triliun

Berikut ini berdasarkan Catatan Okezone, Sabtu (26/3/2022), 4 fakta soal utang Indonesia yang hampir Rp7.000 triliun:

1. Bahaya Jika Tak Utang

Sri Mulyani mengungkapkan bahaya kalau Indonesia tak berutang.

Di mana Indonesia dihantui ancaman turunnya penerimaan dan kesehatan masyarakat, belum lagi adanya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), serta memburuknya sektor sosial, ekonomi, dan keuangan.

2. Demi Rakyat

Sri Mulyani menegaskan kalau utang itu demi rakyat Indonesia.

"Kita berutang ini semata-mata demi menyelamatkan masyarakat, baik dari segi ekonomi dan sosial, terutama melihat situasi yang kita hadapi," ujar Sri, di Jakarta, Selasa (22/3/2022).

 BACA JUGA:Soal Dana Abadi, Sri Mulyani: Yang Dipakai Hasil Investasinya

3. Bandingkan dengan Negara Lain

Sri Mulyani mengatakan kalau negara lain pun berutang sama seperti Indonesia.

"Jika tidak utang, maka hal-hal tersebut akan sulit dihentikan. Bukan hanya Indonesia, banyak negara lain yang juga membutuhkan utang demi menjaga ekonominya dari hantaman pandemi," ungkapnya.

4. Utang Indonesia Terkendali

Sri Mulyani juga menegaskan dibandingkan dengan negara lain, utang Indonesia masih jauh lebih terkendali.

"Ini dapat dilihat dari defisit anggaran yang sudah turun perlahan dan kembali di bawah 3%. Jadi kenapa utang? karena kita menerima penerimaan saat ekonomi naik lagi. Tahun ini 2 bulan pertama penerimaan di atas 30%, jadi APBN tool, kalau dibutuhkan dia kerja keras dan saat sudah membaik dia disehatkan kembali," pungkasnya.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement