JAKARTAÂ - Bursa saham AS, Wall Street berakhir menguat dengan S&P 500 naik. Saham Tesla menguat tajam sehingga mengimbangi kelemahan saham energi dan perbankan.
Sementara Rusia dan Ukraina siap mengadakan pembicaraan damai tatap muka pertama mereka.
Pembuat mobil listrik Tesla Inc melonjak 8,03% dan menjadi pendorong terbesar bagi S&P 500 dan Nasdaq setelah meminta persetujuan investor untuk meningkatkan jumlah sahamnya guna memungkinkan pemecahan saham, membantu mengangkat diskresi konsumen index 2,67% sebagai sektor dengan kinerja terbaik pada sesi tersebut.
Baca Juga:Â Wall Street Galau di Tengah Perang Rusia-Ukraina
Dow Jones Industrial Average naik 94,65 poin, atau 0,27%, menjadi 34.955,89, S&P 500 naik 32,46 poin, atau 0,71%, menjadi 4.575,52 dan Nasdaq Composite bertambah 185,60 poin, atau 1,31%, menjadi 14.354,90.
Indeks energi S&P turun 2,56% adalah sektor dengan kinerja terburuk pada sesi tersebut setelah harga minyak jatuh setelah penguncian di pusat keuangan China, Shanghai, untuk mengekang lonjakan infeksi Covid-19 yang memicu menuntut kekhawatiran. Kemudian Saham Exxon Mobil Corp kehilangan 2,81% dan Chevron Corp turun 1,75%.
Indeks bank S&P juga turun 0,99%. Keuangan juga termasuk di antara sektor-sektor yang lebih lemah pada sesi tersebut, sebagian karena penurunan peringkat Morgan Stanley pada bank-bank AS, yang mengutip peningkatan risiko dan kemungkinan kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve telah diperhitungkan oleh pasar.
Baca Juga:Â Wall Street Rebound Dipimpin Indeks Nasdaq
Aksi jual di pasar obligasi berlanjut pada hari Senin, dengan imbal hasil jangka pendek mencapai level tertinggi sejak 2019 dan kurva imbal hasil yang diukur dengan kesenjangan antara imbal hasil lima dan 30 tahun terbalik sebentar untuk pertama kalinya sejak awal 2006, meningkatkan Kekhawatiran kebijakan moneter Federal Reserve yang lebih agresif akan menghambat pertumbuhan ekonomi dan berpotensi menyebabkan resesi.
"Keuangan jadi banyak orang yang membeli atau memilikinya atas dasar ini akan bekerja lebih baik di lingkungan tingkat yang lebih tinggi jadi saya tidak terkejut melihat keuangan mundur relatif terhadap apa yang terjadi di pasar obligasi," kata Wakil Presiden Senior Wedbush Securities, Stephen Massocca, dilansir dari Reuters, Selasa (29/3/2022).
S&P mampu rebound dari penurunan di awal sesi, dengan indeks acuan jatuh sebanyak 0,6% pada satu titik.