JAKARTA - Sekretaris Eksekutif Indonesian Governance and Risk Compliance (IGRC) Edi Timbul Hardiyanto mewakili Boards of Directors IGRC menyampaikan bahwa subtema National Conference IGRC 2022 Series 4 yang digelar secara hybrid pada hari ini, Selasa (29/3/2022) adalah Prospek dan Tantangan Sinergi Penerapan Tata Kelola (Governance), Manajemen Risiko (Risk), dan Kepatuhan (Compliance) / GRC pada Organisasi Non-Jasa Keuangan.
Kegiatan National Conference IGRC ini dimaksudkan untuk, pertama menyebarluaskan kepada masyarakat soal organisasi, bisnis, pemerintahan, maupun publik akan pentingnya penerapan GRC yang lebih terkoordinasi dan terpadu atau terintegrasi.
Sehingga, lebih efektif dan efisien supaya bisa menghindarkan redundant yang menimbulkan pemborosan.
 BACA JUGA:Askrindo Tingkatkan Ekosistem Perusahaan dengan GRC
"Dan yang lebih penting lagi, mampu memberikan jaminan secara wajar bagi pencapaian tujuan atau sasaran yang ditetapkan oleh masing-masing organisasi," ujar Edi dalam sambutannya.
Dia menyebutkan bahwa yang kedua, memberikan ruang dan wadah bagi organisasi bisnis, pemerintahan baik pusat maupun daerah, dan organisasi publik untuk saling bertukar informasi, pikiran, dan pendapat dalam upaya untuk memperkuat tata kelola, manajemen risiko, dan kepatuhan di masing-masing organisasi.
Serta mengumpulkan informasi yang objektif dan konstruktif bagi upaya perumusan implementasi GRC yang terpadu, terintegrasi sesuai dengan budaya organisasi Indonesia, dan konteks hukum positif di Indonesia.