3. Pendapatan Negara Naik 37,7%
Pendapatan negara per Februari 2022 naik 37,7% (yoy) yaitu dari Rp219,6 triliun pada Februari tahun lalu menjadi Rp302,4 triliun.
“Pertumbuhan pendapatan negara 37,7% atau kita sudah mengumpulkan Rp302,4 triliun,” katanya dalam Konferensi Pers APBN KiTA di Jakarta, Senin.
4. Penerimaan Pajak Naik
Realisasi pendapatan negara meliputi penerimaan perpajakan Rp256,2 triliun yang meningkat 40,9% dari Rp181,8 triliun pada Februari 2021 serta PNBP Rp46,2 triliun.
Penerimaan perpajakan ini terdiri dari penerimaan pajak Rp199,4 triliun yang naik 36,5% dari periode sama tahun lalu Rp146,1 triliun serta kepabeanan dan cukai Rp56,7 triliun yang juga naik 59,3% dari Rp35,6 triliun.
5. Penerimaan Cukai
Sementara untuk penerimaan kepabeanan dan cukai yang sebesar Rp56,7 triliun atau 23,2% dari target Rp245 triliun meliputi bea masuk yang tumbuh 37,1% sebagai dampak membaiknya ekonomi nasional serta didorong oleh sektor perdagangan, pengolahan dan pertambangan.
Penerimaan kepabeanan dan cukai juga didorong oleh cukai yang tumbuh 53,3% karena implementasi kebijakan cukai dan efektivitas pengawasan serta kebijakan relaksasi PPKM dan membaiknya sektor perhotelan termasuk pariwisata.
Bea keluar yang tumbuh 176,8% turut mendorong penerimaan kepabeanan dan cukai seiring kenaikan harga produk kelapa sawit (CPO) dan peningkatan volume ekspor tembaga.
6. Pembiayaan Anggaran melalui Utang Turun 66,1%
Pembiayaan anggaran negara melalui utang sepanjang Januari-Februari 2021 turun 66,1% menjadi Rp92,9 triliun dari Rp273,8 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
"Jumlah pembiayaan utang kita merosot sangat tajam. Artinya, realisasi pembiayaan penerbitan utang kita turun hingga 66% dari tahun lalu," kata Menkeu.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)