Laba Sebelum Pajak naik 14,12% dari Rp640,83 miliar di tahun 2020 menjadi Rp731,32 miliar pada akhir tahun 2021. Pertumbuhan tersebut ditopang salah-satunya oleh pencatatan Keuntungan dari Akuisisi Saham Entitas Anak sebesar Rp153,99 miliar.
“Sebagaimana yang disampaikan sebelumnya, pada 2021 lalu. DUTI mengakuisisi PT Itomas Kembangan Perdana yang merupakan pengembang Aerium Apartemen yang berlokasi di Taman Permata Buana, Jakarta Barat,” papar Teky.
Pada akhir tahun 2021, DUTI mencetak Laba Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk sebesar Rp659,89 miliar. Setara pertumbuhan 23,64% jika dibandingkan pencapaian akhir tahun 2020 sebesar Rp533,73 miliar.
“Kami optimis kinerja positif DUTI akan terus berlanjut di 2022. Dukungan pemerintah dalam memberikan insentif dan kondisi perekonomian yang semakin membaik paska pandemi menjadi faktor positif,” ungkap Teky.
DUTI saat ini memiliki cadangan real estat (proyek yang sedang dikerjakan) senilai Rp3,75 triliun. Melalui penciptaan nilai yang berkelanjutan akan menopang kinerja DUTI di masa mendatang.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)