JAKARTA – Amerika Serikat (AS) diprediksi mengalami resesi. Hal ini karena Federal Reserve (The Fed) membuat langkah agresif untuk menjinakkan inflasi terpanas dalam empat dekade, menurut ekonom di Bank of America.
Dalam catatan analis kepada klien, kepala strategi investasi BofA Michael Hartnett memperingatkan bahwa lonjakan harga konsumen, dikombinasikan dengan bank sentral yang semakin hawkish, dapat memicu penurunan ekonomi di AS.
"'Kejutan inflasi' memburuk, 'kejutan harga' baru saja dimulai, 'kejutan resesi' datang," tulis Hartnett seperti dilansir dari Fox Business, Selasa (12/4/2022).
Analisis tersebut muncul saat The Fed mengambil pendekatan yang lebih hawkish untuk melawan inflasi, yang berada di level tertinggi sejak 1982.
Para pembuat kebijakan menaikkan suku bunga seperempat poin persentase pada bulan Maret. Sejak itu mengisyaratkan dukungan untuk kenaikan setengah poin yang lebih cepat pada pertemuan Mei mereka.
Pedagang sekarang memperkirakan lebih dari 80% peluang kenaikan suku bunga setengah poin yang besar dan kuat ketika pembuat kebijakan bertemu bulan depan.
"Jika kami menyimpulkan bahwa pantas untuk bergerak lebih agresif dengan menaikkan suku bunga dana federal lebih dari 25 basis poin pada pertemuan atau rapat, kami akan melakukannya," kata Ketua Federal Reserve Jerome Powell baru-baru ini.
"Dan jika kami memutuskan bahwa kami perlu melakukan pengetatan di luar tindakan netral yang umum dan menjadi sikap yang lebih membatasi, kami akan melakukannya juga,” tambahnya.