JAKARTA - Kuota BBM bersubsidi jenis Pertalite, Solar, dan minyak tanah diproyeksi habis pada Oktober 2022. Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan konsumsi Solar tumbuh 10% dan konsumsi Pertalite tumbuh 14% pada triwulan I 2022, sedangkan konsumsi minyak tanah diprediksi tumbuh 10,09% pada triwulan IV 2022.
"Dasar inilah yang kami pakai untuk bisa ekstrapolasi ke akhir tahun, karena akhir tahun ini diperkirakan di Oktober alokasi kuota sudah habis kalau tidak melakukan penambahan," ujarnya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta, Rabu (13/4/2022).
Pemerintah lantas menyampaikan usulan penambahan kuota BBM subsidi tersebut kepada legislator untuk mengantisipasi kondisi tersebut.
Menteri Arifin memaparkan bahwa usulan penambahan kuota Pertalite sebanyak 5,45 juta kiloliter, tambahan minyak solar sebesar 2,28 juta kiloliter, dan tambahan minyak tanah sebesar 0,10 juta kiloliter.
Menurutnya, usulan penambahan volume kuota Pertalite dan Solar memperhatikan pemulihan ekonomi yang lebih cepat pasca pandemi dan melebarnya disparitas harga antara BBM subsidi dengan BBM nonsubsidi.
Pada APBN 2022, volume kuota Pertalite sebanyak 23,05 juta kiloliter dengan angka realisasi 6,48 juta kiloliter sampai dengan 2 April 2022, sehingga menyisakan kuota Pertalite sebanyak 16,57 juta kiloliter.