JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur juga membutuhkan pendanaan yang sangat besar.
RPJMN 2020-2024 menunjukkan bahwa kebutuhan pendanaan untuk infrastruktur Rp6.445 triliun.
APBN dalam hal ini menyediakan Rp2.385 triliun atau 37% dari kebutuhan.
Jika dihitung selisihnya, maka masih butuh dana sekitar Rp4.060 triliun. Namun, Sri menyebutkan, kondisi ini belum pada saat negara menghadapi pandemi, di mana APBN terpaksa dan dipaksa kemudian berpindah prioritas kepada masalah kesehatan dan bantuan sosial serta pemulihan ekonomi.
"Oleh karena itu jelas, untuk meneruskan pembangunan tidak bisa terus menerus bergantung pada APBN. Peran BUMN jelas juga penting dan juga swasta tentunya sangat menentukan," ungkapnya dalam Kunjungan Presiden dan Penandatanganan Perjanjian Induk antara INA dengan Hutama Karya pada Kamis (14/4/2022).
 BACA JUGA:Sri Mulyani Prediksi Ekonomi Indonesia Tumbuh 4,5%-5,2% pada Kuartal I-2022
Dia menjelaskan, BUMN berkontribusi penting, sehingga harus nmeningkatkan kapasitasnya dan tetap bisa menjaga keuangan mereka.