NEW YORK- Indeks dolar AS balik menguat dan ke luar dari level terendah dalam satu minggu ini. Dolar AS menguat setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengkonfirmasi pengetatan setengah poin persentase akan dilakukan pada pertemuan kebijakan bulan depan.
Indeks dolar yang mengukur kekuatan mata uang AS versus sekeranjang mata uang saingannya, naik 0,2% menjadi 100,53, setelah diperdagangkan lebih rendah untuk sebagian besar sesi. Indeks telah naik 2,3% sejauh bulan ini, dengan kecepatan untuk kenaikan bulanan terbaik sejak Juni 2021.
Powell mengatakan, kenaikan suku bunga setengah poin akan dilakukan ketika Fed bertemu pada 3-4 Mei. Persetujuan tersebut diperkirakan menjadi serangkaian kenaikan suku bunga tahun ini.
Baca Juga:Â Dolar AS Menguat Didukung Rencana Kenaikan Suku Bunga The Fed
Dana Fed berjangka juga telah memperkirakan taruhan tiga kenaikan 50 basis poin berturut-turut dimulai dengan pertemuan kebijakan bulan depan, dengan suku bunga tersirat sekitar 2,71% pada Desember.
"Meningkatnya kekhawatiran atas postur kebijakan Fed yang semakin agresif sangat membebani obligasi pemerintah, terutama pada jangka pendek, dan kenaikan suku bunga menjatuhkan Wall Street lebih rendah," kata Action Economics, dikutip dari Antara, Jumat (22/4/2022).
Sementara itu, Euro turun dari level tertinggi lebih dari satu minggu setelah Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Christine Lagarde mengatakan ECB mungkin perlu memangkas prospek pertumbuhannya lebih lanjut karena dampak dari invasi Rusia ke Ukraina membebani rumah tangga dan bisnis.
Baca Juga:Â Dolar AS Perkasa, Euro Anjlok Sikapi Keputusan Bank Sentral Eropa
Komentar Lagarde kontras dengan komentar hawkish dari pejabat ECB yang tampaknya menyarankan pejabat Bank Sentral Eropa menaikkan taruhan bahwa suku bunga zona euro akan segera naik.
Pasar uang telah mengurangi taruhan kenaikan suku bunga setelah pertemuan ECB Kamis lalu (14/4/2022), sekarang memperkirakan kenaikan lebih dari 20 basis poin (bps) pada Juli dan lebih dari hampir 80 bps pengetatan pada akhir tahun.