Hampir sepertiga dari perusahaan dalam indeks S&P 500 akan melaporkan hasil keuangannya minggu ini. Dari 102 perusahaan di S&P 500 yang membukukan laba sejauh ini, 77,5% dilaporkan di atas ekspektasi para analis, menurut data Refinitiv.
"Perolehan laba akan menjadi sangat penting bagi rata-rata pola pikir investor. Buku pedomannya adalah membeli Apple, membeli Netflix, membeli Google dan menahan selamanya, tetapi pedoman itu tidak lagi bekerja," kata CEO Longbow Asset Management,Jake Dollarhide.
Indeks Volatilitas CBOE, yang dikenal sebagai pengukur ketakutan Wall Street, mencapai setinggi 31,6 poin, level tertinggi sejak pertengahan Maret.
Hasil suram dari Netflix yang diuntungkan selama pandemi bersama dengan lonjakan imbal hasil obligasi memukul saham-saham dengan pertumbuhan tinggi minggu lalu, membawa kerugian tahun ini di Nasdaq yang sarat teknologi menjadi sekitar 18 persen.
Meskipun terjadi reli pada Senin (25/4/2022), para analis memperingatkan bahwa volatilitas pasar kemungkinan akan berlanjut di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang laju pengetatan moneter.
Pedagang menilai langkah besar The Fed tahun ini untuk mengendalikan inflasi setelah serangkaian pernyataan hawkish dari pembuat kebijakan. Ketua Fed Jerome Powell pekan lalu memberikan tanda "siap" untuk kenaikan suku bunga setengah poin pada Mei dan mundur dari kebijakan moneter super-longgar.
Volume transaksi di bursa AS mencapai 12,8 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 12,7 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.
(Feby Novalius)