Daftar negara tersebut, lanjut Bahlil, menunjukkan bahwa Indonesia menerima investor dari seluruh kalangan, bukan hanya dari negara tertentu saja.
"Jadi jangan sampai ada informasi yang menyesatkan, bahwa seolah-olah investasi negara kita hanya dikuasai negara tertentu," tandasnya.
(Taufik Fajar)