JAKARTA - Bursa Saham AS atau Wall Street ditutup melemah pada akhir perdagangan Kamis(12/5/2022), dengan Nasdaq turun lebih dari 3% dan Dow jatuh untuk hari kelima berturut-turut.
Hal itu terjadi setelah data inflasi AS tidak banyak meredakan kekhawatiran investor atas prospek suku bunga dan ekonomi.
Benchmark S&P 500 bahkan kehilangan 1,7% dan sekarang turun 18% dari rekor penutupan tertinggi 3 Januari.
Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average turun 326,63 poin, atau 1,02%, menjadi 31.834,11, S&P 500 kehilangan 65,87 poin, atau 1,65%, menjadi 3.935,18 dan Nasdaq Composite turun 373,44 poin, atau 3,18%, menjadi 11.364,24.
 BACA JUGA:Wall Street Beragam, Indeks Dow Jones Turun 84 Poin
Penurunan lima hari Dow Jones merupakan penurunan beruntun terpanjang sejak pertengahan Februari.
Laporan indeks harga konsumen (CPI) bulanan Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan inflasi mungkin telah mencapai puncaknya pada bulan April tetapi kemungkinan akan tetap cukup kuat untuk menjaga agar Federal Reserve mengerem untuk mendinginkan permintaan.
CPI meningkat 0,3% bulan lalu, kenaikan terkecil sejak Agustus lalu, sementara ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan harga konsumen naik 0,2% pada April.
Menurut Quincy Krosby, kepala strategi ekuitas di LPL Financial di Charlotte, North Carolina, hal itu tidak menghilangkan gagasan bahwa masih ada lagi yang harus dilakukan dalam hal mengekang inflasi.
"Pasar mencoba untuk memahami apakah kita juga akan melihat kemunduran pertumbuhan lebih dari yang diharapkan karena The Fed menaikkan suku bunga," katanya.
Saham Apple turun 5,2% dan menjadi bobot terbesar di indeks Nasdaq dan S&P 500.
"Ada banyak fokus saat ini di Apple," kata Krosby.