Menurutnya hal ini dilakukan sebagai upaya pemerintah dalam membangun hilirisasi industri sehingga produk yang dibuat di dalam negeri nantinya bisa menjadi substitusi impor.
"Khusus untuk DME kita memang menargetkan 50% dari total impor kita harus kita bisa melakukan proses dalam negeri," pungkasnya.
Jika melihat situs Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), karakteristik DME sendiri memiliki kemiripan dengan komponen LPG, yakni terdiri atas propan dan butana.
Sehingga diharapkan diharapkan DME bisa menjadi pengganti Gas LPG yang selama ini 80% nya didatangkan dari impor.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)