CHICAGO - Harga emas menguat tipis di akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB). Hal ini memperpanjang kenaikan dari sesi sebelumnya, di mana indeks utama pasar saham AS melemah menyusul ekspektasi kebijakan moneter yang lebih agresif oleh Federal Reserve.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, terdongkrak USD0,9 atau 0,05% menjadi USD1.842,10 per ounce. Emas menyelesaikan minggu ini dengan 1,8% lebih tinggi atau mengakhiri penurunan empat minggu yang merupakan penurunan mingguan terpanjang sejak 17 Agustus 2018.
Baca Juga:Â Harga Emas Antam Naik Rp12.000 Dibanderol Rp985.000/Gram
Penurunan pasar saham sebagian besar terlihat sebagai akibat dari langkah agresif Federal Reserve AS untuk mengendalikan inflasi. Meningkatkan suku bunga membuat lebih mahal bagi para pelaku usaha untuk meminjam uang dan memperluas bisnisnya.
"Paruh kedua minggu ini baik untuk emas karena kegelisahan di pasar keuangan telah sedikit bergeser dari laju pengetatan moneter ke risiko resesi," kata Analis Perdagangan OANDA, Craig Erlam, dikutip dari Antara, Sabtu (21/5/2022).
Baca Juga:Â Emas Ambil Peluang di Tengah Pelemahan Dolar AS
"Jadi daripada imbal hasil yang lebih tinggi dan dolar yang lebih kuat membebani logam kuning, kami telah melihat investor mengalir ke tempat yang aman yang telah sedikit menurunkan imbal hasil dan mengangkat emas," katanya.
Follow Berita Okezone di Google News