Hingga Maret 2022, Bio Farma berhasil membukukan pendapatan terkonsolidasi senilai Rp7,1 triliun. Capaian ini tercatat masih 99 persen dari target perseroan senilai Rp7,14 triliun. Meski begitu, bila dibandingkan dengan periode sama pada 2021, pendapatan konsolidasi Bio Farma tumbuh sebesar 18 persen.
"Capaian pendapatan Holding BUMN Farmasi sampai akhir Maret 2022 maka pencapaian kita 99 persen dibandingkan target kuartal I tahun ini Rp7,14 triliun dan pencapaian pendapatan kita sebesar Rp7,1 triliun. Kalau dibandingkan dengan periode sama pada tahun 2021, kita mengalami pertumbuhan sebesar 18 persen," kata Honesty.
Laba bersih konsolidasi sampai akhir Maret 2022 capai 234 persen dari target Rencana Kinerja Anggaran Perusahaan (RKAP).
"Namun jika dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu maka hal tersebut mengalami 29 persen, dengan kondisi yang tidak jauh berbeda di mana penugasan-penugasan untuk pandemi sudah mulai turun," ungkap dia.
(Taufik Fajar)