Misalnya, permintaan batu bara di China menurun karena negara tersebut mulai memangkas konsumsi emas hitam.
Diketahui, China adalah konsumen batu bara terbesar dengan volume mencapai 4 miliar ton.
Presiden China XI Jinping mengatakan, hal ini dilakukan sebagai bentuk komitmen China untuk mendukung energi hijau.
"Kami akan membatasi penggunaan batu bara melalui periode 5 tahunan, yaitu 2021-2025 dan 2025-2030," ujar Xi Jinping, dikutip dari Reuters.
Lalu, harga baja yang mengalami penurunan juga mempengaruhi harga batu bara. Baja diproduksi menggunakan beberapa bahan baku salah satunya batu bara jenis kokas.
BACA JUGA:Pasokan Melimpah, Harga Batu Bara Acuan Turun USD12,76/Ton
Sementara, pasokan baja di Eropa masih melimpah sehingga produksi diperkirakan akan menurun.
Selain itu, S&P Global menyebutkan permintaan batu bara di Pakistan juga menurun karena harga batu bara yang mahal.
Pabrik semen dan pabrik baja mengurangi kapasitas pembangkit batu baranya bahkan menutup pembangkit tersebut.
"Pakistan selama ini mengimpor 70% batu baranya dari Afrika Selatan, namun dalam beberapa bulan terakhir mereka tidak bisa melakukannya karena harganya terus naik," demikian dikutip dari S&P Global.
(Zuhirna Wulan Dilla)