Share

BTN Syariah Berencana Gabung ke BSI, Begini Tanggapan Hipmi

Advenia Elisabeth, MNC Portal · Senin 06 Juni 2022 14:57 WIB
https: img.okezone.com content 2022 06 06 320 2606466 btn-syariah-berencana-gabung-ke-bsi-begini-tanggapan-hipmi-OpZGlUtNtK.JPG Bank BTN. (Foto: Bank BTN)

JAKARTA - Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Syariah, Ibnu Riyanto menilai rencana Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara (Persero) tbk atau BTN Syariah ke bergabung dalam Bank Syariah Indonesia (BSI) justru akan melemahkan sektor perumahan.

Hal itu karena selama ini sektor tersebut yang dijalankan dan menjadi fokus utama BTN Syariah.

Ibnu menjelaskan kunci keberhasilan sebuah lembaga dalam menjalankan unit bisnisnya yakni, fokus.

 BACA JUGA:BTN Kantongi Laba Rp1 Triliun, Melesat 52%

BTN Syariah selama ini sangat fokus berperan membantu pemerintah dalam sektor perumahan, salah satunya dalam menyalurkan KPR FLPP atau Subsidi kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Karena tidak bisa dipungkiri, sebagian besar penjualan sektor perumahan membutuhkan dukungan sektor perbankan.

Melalui pembiayaan kredit, baik KPR ataupun KPA.

Sementara menurut Ibnu, BSI tidak fokus dalam hal pembiayaan perumahan.

“Selama ini BSI tidak fokus dalam hal pembiayaan perumahan, dikhawatirkan dengan penggabungan ini sektor perumahan tidak bergerak secara masif akibat belum siapnya BSI secara sistem dan program” ujarnya di Jakarta, Senin (6/6/2022).

Follow Berita Okezone di Google News

Lanjutnya, dia beranggapan bahwa merger BTN Syariah ke BSI secara siklus bisnis juga akan menjadi tidak sehat.

Sebab, dengan bergabungnya sebagian besar Bank Syariah, menjadikan tidak adanya kompetitor dalam lingkup perbankan syariah yang mengakibatkan lambatnya business improvement, baik dari segi produk maupun kebijakan.

Maka dari itu, pemerintah harus mampu melihat dari kacamata nasabah yang merasa tidak memiliki banyak pilihan perbankan syariah.

Ibnu menambahkan, BSI juga masih memiliki pekerjaan rumah (PR) besar yang belum terselesaikan yakni, meningkatkan kontribusi Bank Syariah terhadap perekonomian di Indonesia dan juga meningkatkan produktivitas industri halal di Indonesia yang saat ini belum masuk lima besar.

 BACA JUGA:Menangkan Persaingan di Era Digital, Ini 4 Pesan Sandiaga Uno ke HIPMI

“Saya sebagai Developer mengalami sendiri ketidaksiapan sistem perbankan BSI dalam sektor pembiayaan perumahan. Dengan proses pengajuan pembiayaan yang sangat lama cukup menghambat proses konsumen dalam mewujudkan rumah impiannya," jelasnya

Dia mengatakan, kebutuhan rumah yang terus meningkat, khususnya di daerah tanpa disertai pertumbuhan Bank sebagai sistem pembayaran adalah bom waktu.

"Saat ini saja sudah banyak masyarakat yang tertipu oknum developer syariah. Dari mulai bangunan mangkrak tak selesai dan uang konsumen dibawa kabur oleh Developer. Pemerintah harus bisa menjembatani persoalan ini dengan memperbanyak bank seperti BTN Syariah yang fokus pada sektor perumahan," pungkasnya.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini