JAKARTA - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marvest) Luhut Binsar Pandjaitan mengaku ada perusahaan kelapa sawit yang menyetor pajak di Singapura.
Padahal, aktivitas produksi perusahaan justru di Indonesia.
Luhut geram, lantaran sikap perusahaan kelapa sawit yang dimaksud dinilai tidak adil.
Dia pun menyambangi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk mendorong audit dan investigasi sejumlah perusahaan kelapa sawit.
BACA JUGA:Perintahkan Minyak Goreng Curah Dihapus, Luhut: Tidak Higienis!
"Kenapa ada yang gak suka tidak suka di audit kelapa sawit itu? Ada perusahaan yang markasnya di Singapura," ujar Luhut saat ditemui wartawan di kawasan BPKP, Rabu (15/6/2022).
Jutaan hektar kelapa sawit, lanjut Luhut, harus dimanfaatkan untuk kepentingan bangsa Indonesia dan bukan kepentingan bangsa lain.
"Masa kita punya jutaan hektar kelapa sawit, ada yang markasnya di luar, bayar pajak di luar (Singapura), dia enak-enak terima duit. Tidak adilkan. Masa ada yang tidak punya plasma, tinggalnya di luar lagi, adil gak?," jelasnya.
Produsen kelapa sawit di dalam negeri menjadi sorotan publik saat permasalahan minyak goreng tak kunjung selesai.