NEW YORK - Harga minyak jatuh merosot 3% pada akhir perdagangan Rabu. Hal ini karena investor khawatir kenaikan suku bunga Federal Reserve mendorong ekonomi Amerika Serikat ke dalam resesi. Tentunya jika resesi dapat mengurangi permintaan bahan bakar.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Agustus merosot 2,91% atau 2,5% menjadi menetap di USD111,74 per barel. Patokan minyak global mencapai terendah sesi di 107,03 dolar, level terendah sejak 19 Mei.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Agustus tergelincir USD3,33 atau 3,0% menjadi ditutup pada USD106,19 per barel. WTI mencapai terendah sesi di USD101,53 level terendah sejak 11 Mei.
Baca Juga:Â Harga Minyak Brent Naik Tipis Dibanderol USD122/Barel
Investor menilai kenaikan suku bunga dirancang untuk mendinginkan lonjakan inflasi dapat menghambat pemulihan ekonomi.
Namun, harga minyak memangkas kerugian selama sesi setelah Ketua Fed Jerome Powell menjanjikan "fokus menyeluruh" untuk menurunkan inflasi dan menegaskan kembali bahwa kenaikan suku bunga bank sentral yang sedang berlangsung akan sesuai, dengan kecepatan tergantung pada prospek ekonomi.
"Powell tampaknya mengubah suasana pasar dengan tampak yakin tentang ekonomi AS. Kata-katanya telah menenangkan pasar dan menurunkan harga untuk jangka pendek," kata Analis Price Futures, Phil Flynn, dikutip dari Antara, Kamis (23/6/2022).
Baca Juga:Â Harga Minyak Anjlok 1% Tertekan Lockdowon China
Sementara itu, Presiden AS Joe Biden meminta Kongres untuk meloloskan penangguhan pajak bensin federal selama tiga bulan guna membantu memerangi rekor harga di SPBU dan memberikan bantuan sementara bagi keluarga Amerika musim panas ini.
Sementara harga di SPBU yang lebih rendah sebenarnya dapat meningkatkan permintaan bahan bakar dan mendukung harga minyak mentah, analis PVM Stephen Brennock mengatakan para pedagang dapat khawatir bahwa pemerintahan Biden mungkin mengambil tindakan lebih lanjut untuk mendinginkan harga energi yang tinggi.
Anggota parlemen dari kedua partai besar telah menyatakan penolakannya untuk menangguhkan pajak bensin federal.
Gedung Putih meminta kepala eksekutif tujuh perusahaan minyak untuk pertemuan pada Kamis guna membahas cara-cara untuk meningkatkan kapasitas produksi dan mengurangi harga bensin yang mencapai sekitar USD5 per galon.
Baca Juga: 50 Tahun Berkarya, Indomie Konsisten Hidupkan Inspirasi Indomie untuk Negeri
Follow Berita Okezone di Google News