JAKARTA – Sofyan Djalil bergabung dengan perusahaan perusahaan fintech. Di mana sebelumnya, jabatannya sebagai Menteri ATR/Kepala BPN digantikan Hadi Tjahjanto.
Digiasia Bios (DAB), perusahaan Fintech-as-a-Services (FaaS) mengumumkan kehadiran Sofyan A Djalil sebagai advisor (penasihat) perusahaan.
“Saya mengapresiasi kepercayaan Grup DAB mengajak saya menjadi bagian dalam tim mereka. Saya meyakini adanya potensi besar dari visi dan misi perusahaan yang solid serta servis dan teknologi yang dihadirkan oleh Grup DAB. Indeks inklusi keuangan pada tahun 2021 mencapai 83,6% dimana terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya. Saya berharap pengalaman yang saya miliki akan dapat mendukung peran DAB dalam memberikan kontribusi terhadap peningkatan serta kemajuan inklusi keuangan di Indonesia”, ujar Sofyan Djalil, dalam keterangan DAB, Jumat (24/6/2022).
Baca Juga:Â 5 Fakta Hadi Tjahjanto Jadi Menteri ATR, Mafia Tanah Kini Harus Mikir 7 Kali
Keputusan menggandeng Sofyan diyakini dapat memperkuat kapabilitas perusahaan untuk terus melayani dan memberikan yang terbaik dalam hal digitalisasi serta literasi keuangan bagi masyarakat Indonesia.
“Kami bangga mengumumkan keikutsertaan Bapak Sofyan sebagai bagian dari Grup Digiasia Bios. Pengalaman beliau pernah menjabat di kementerian dan telah berkecimpung dalam berbagai bidang, termasuk dunia komunikasi, informatika, serta perekonomian dan pembangunan nasional Indonesia akan sangat berharga dan kami yakini dapat memberikan kontribusi besar dalam mendukung Digiasia Bios sebagai perusahaan Fintech-as-a-Service (FaaS) di Indonesia,” ujar President Director PT Digi Asia Bios, Hermansjah Haryono.
Dia menjelaskan bahwa Sofyan Djalil merupakan penasihat yang mumpuni dalam sistem manajemen perusahaan sehingga dapat terus konsisten meningkatkan layanan maupun teknologi di industri finansial.
Selain Sofyan, Rudiantara, mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia pada Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo (2014–2019) juga tergabung dalam jajaran advisory dan komisaris Grup DAB. Sosok-sosok berwawasan dan berpengalaman ini diyakini juga akan mendorong kapasitas perusahaan dalam mendukung pemerataan literasi tentang digitalisasi keuangan di Indonesia, sehingga pemahaman serta minat masyarakat di seluruh lapisan dapat semakin berkembang.