JAKARTA - Investasi kripto di Indonesia tahun lalu mencapai Rp859,4 triliun. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mencatat ada 5 jenis aset kripto yang paling banyak diinvestasikan di Indonesia.
Bappebti mencatat lima calon pedagang fisik aset kripto dengan nilai transaksi tertinggi pada Januari-Mei 2022. Adapun lima jenis aset kripto dengan nilai transaksi tertinggi, yaitu Tether (Rp42,3 triliun), Bitcoin (Rp18,5 triliun), Ethereum (Rp14,2 triliun), Doge Coin (Rp6,8 triliun), dan Terra (Rp6 triliun).
Baca Juga: Investasi Kripto di Indonesia Meroket, Transaksi Capai Rp859,4 Triliun
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga mengatakan, aset kripto di Indonesia punya masa depan gemilang. Jumlah investor kripto pun meningkat dan nilai transaksi serta platform terus bertambah.
“Aset kripto di Indonesia mengalami lonjakan luar biasa. Per 2020, nilai transaksi aset kripto sebesar Rp64,9 triliun. Satu tahun kemudian, per Desember 2021, angkanya melonjak sangat signifikan menjadi Rp859,4 triliun," ujar Wamendag Jerry, Rabu (29/6/2022).
Baca Juga: Dolar AS Jadi Pilihan Investor, Bitcoin Anjlok 2,96%
Mengingat pesatnya perkembangan tersebut, kata Jerry, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) telah menyiapkan infrastruktur yang esensial, seperti bursa kripto, lembaga kliring, dan pengelola tempat penyimpanan aset kripto (depository) untuk mendukung ekosistem perdagangan fisik aset kripto Indonesia, khususnya yang memberikan kepastian dan kenyamanan bagi konsumen.