JAKARTA - Wabah Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) merugikan peternak dan pedagang hewan kurban. Bahkan Pedagang Hewan Kurban mengaku biaya penggeluran jadi lebih tinggi akibat adanya wabah PMK.
"Biaya perawatan naik jauh, karena kemaren obat obatan yang saya beli di luar dari dinas (dinas Kesehatan) itu ya hampir Rp3 jutaan," ujar Darwis (29) pedagang hewan kurban kepada MNC Portal, Sabtu (2/7/2022).
Selain biaya obat, Darwis mengatakan bahwa saat ini perlu melakukan penambahan terhadap karyawannya. Hal itu dilakukan karena perawatan dalam kondisi PMK butuh tenaga yang ekstra.
"Belum biaya ekstra tenaga, tahun kemarin saya hanya butuh dua orang anak buah kandang sekarang ber lima, karena penanganannya harus lebih ektra," katanya.
Selain itu, Darwin mengatakn dirinya juga perlu mengeluarkan dana tambahan untuk mengurus perizin dan pengurusan surat kesehatan.
"Untuk sekarang modal yang dikeluarkan lebih tinggi dari tahun sebelumnya, dimana hal itu dikarenakan perizinan dan pengurusan kesehatan itu lumayan mahal dan belum lagi pengecekan dari daerah asal sapi dan di daerah sini (lapaknya)," katanya.
Adapun jumlah hewan yang ia jual saat ini berbeda dengan tahun sebelumnya, dimana pada tahun sebelumnya sekitar 200 ekor, namun saat ini hanya 126 ekor.