JAKARTA - Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo menyatakan bahwa pihaknya telah memperoleh dukungan finansial dari sejumlah perbankan internasional. Dukungan pendanaan ini fokuskan untuk pembangunan pembangkit ramah lingkungan.
Salah satunya, dukungan pendanaan dari sindikasi tiga bank internasional yaitu Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC), Societe Generale dan Standard Chartered Bank untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Cirata yang merupakan PLTS terapung terbesar di Asia Tenggara dengan kapasitas 145 MWAc.
PLN juga mendapatkan kucuran pendanaan senilai USD380 juta USD380 juta atau setara Rp5,7 triliun dari International Bank for Reconstruction and Development (IBRD), yang merupakan bagian dari World Bank Group untuk proyek PLTA Upper Cisokan melalui skema Subsidiary Loan Agreement (SLA). Meski demikian, Darmawan enggan merinci berapa dana yang sudah diterima dari lembaga perbankan global tersebut.
“Kami bersyukur di tengah periode likuiditas dan pasar pinjaman yang serba sulit, PLN berhasil mengupayakan tercapainya efisiensi biaya dengan menerapkan struktur yang dirancang untuk menarik kreditur internasional,” ujar Darmawan dalam forum diskusi Sustainable Finance For Climate Transition Roundtable di Bali, Kamis (14/7/2022).
Untuk menyukseskan semua upaya mendukung Carbon Neutral 2060, setidaknya PLN membutuhkan minimal USD 500 miliar.
Darmawan mencatat pendanaan Ini menjadi kuncinya, selain adanya kolaborasi atau kerja sama di bidang lainnya. PLN membuka diri untuk bekerja sama baik dari sisi investasi, financial fund, maupun sharing teknologi untuk mewujudkan proyek transisi energi yang dicanangkan pemerintah.