JAKARTA - BLT subsidi gaji atau bantuan subsidi upah bagi pekerja terdampak pandemi Covid-19 tak kunjung cair. Tak jelas kapan bantuan Rp1 juta bisa dicairkan ke rekening masing-masing pekerja.
Menurut Sekretaris Jenderal Kemnaker Anwar Sanusi, saat ini penyaluran BLT subsidi gaji atau BSU masih dimatangkan, baik dari segi data penerima hingga proses penyalurannya.
"Kalau sudah siap semua, kita segera salurkan. Kalau sudah selesai regulasi dan data calon penerima maka langsung disalurkan," ujar Anwar kepada Okezone.
Okezone pun merangkum fakta-fakta menarik terkait BLT subsidi gaji hingga kriteria pekerja yang layak dapat bantuan Rp1 juta, Senin (18/7/2022):
1. BLT Subsidi Gaji Dibayar 2 Bulan
Pekerja bersiap mendapatkan BLT subsidi gaji Rp1 juta. Bantuan subsidi upah ini akan cair setelah Lebaran.
Baca Juga: Menanti Pencairan BLT UMKM dan Subsidi Gaji
Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, program bantuan subsidi upah ini ditujukan untuk pekerja dengan gaji di bawah Rp3,5 juta dengan besarnya Rp1 juta per penerima.
2. Instrumen BLT Subsidi Gaji
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyatakan, bahwa program BSU didesain untuk pekerja atau buruh dengan gaji di bawah Rp3,5 juta. BSU dan akan diberikan kepada pekerja atau buruh sebesar Rp500.000 per bulan selama dua bulan yang dibayarkan sekaligus sebesar Rp 1 juta.
Baca Juga: 5 Fakta BLT Subsidi Gaji dan UMKM, Kapan Cairnya Sih?
"Saat ini Kemnaker tengah mempersiapkan instrumen kebijakan pelaksanaan BSU 2022 dan akan memastikan program BSU dapat dijalankan dengan cepat, tepat, akurat dan akuntabel," kata Ida.
3. Ombudsman Ungkap Masalah BLT Subsidi Gaji
Ombudsman Republik Indonesia menemukan permasalahan dalam program penyaluran BLT subsidi gaji Rp1 juta kepada 8,8 juta tenaga kerja yang memiliki gaji di bawah Rp3,5 juta per bulan.
4. Validasi Data Penerima BLT Subsidi Gaji Bermasalah
Anggota Ombudsman RI Robert Na Endi Jaweng mengatakan, letak masalahnya ada pada proses validasi data pekerja penerima manfaat BSU.
“Kami melihat ada masalah pada proses validasi data penerima BSU. Perlu di crosscheck. Kami berharap Kemnaker melakukan verifikasi data calon penerima BSU sehingga dapat menyajikan data yang valid serta meminimalisir gagal bayar,” ucapnya.