Penjualan di pasar ekspor memberi pemasukan perseroan sebesar Rp103,54 miliar, lebih tinggi dari posisi ekspor pada separuh pertama tahun lalu senilai Rp73,87 miliar.
Performa keuangan periode ini membuat laba per saham dasar HMSP turun menjadi Rp26, dari sebelumnya Rp36, dikutip dari laporan keuangan HMSP di keterbukaan informasi, Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (28/7/2022).
Seiring adanya peningkatan penjualan, beban pokok HMSP ikut terdongkrak naik 17,35% menjadi Rp45,52 triliun. Pos beban terbesar datang dari pita cukai senilai Rp36,71 triliun, membengkak 19,76% dibandingkan semester pertama tahun lalu senilai Rp30,65 triliun.
Biaya bahan baku juga membengkak menjadi Rp4,00 triliun, dari semula Rp3,79 triliun, sejalan dengan peningkatan biaya gaji, upah, dan manfaat karyawan total mencapai Rp2,43 triliun.
Dari sisi neraca, total aset HMSP menyusut 19,95% menjadi Rp42,49 triliun, dibandingkan akhir 2021 sebanyak Rp53,09 triliun.
Ini terjadi akibat adanya penurunan kewajiban pembayaran utang atau liabilitas HMSP sebesar 26,07% menjadi Rp17,66 triliun, dan penurunan modal/ekuitas sebanyak 14,93% menjadi Rp24,83 triliun.
(Zuhirna Wulan Dilla)