Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Emiten Air Minum CLEO Kantongi Laba Bersih Rp102,88 Miliar di Semester I-2022

Dinar Fitra Maghiszha , Jurnalis-Jum'at, 29 Juli 2022 |14:52 WIB
Emiten Air Minum CLEO Kantongi Laba Bersih Rp102,88 Miliar di Semester I-2022
Sariguna Primatirta kantongi laba bersih. (Foto: Freepik)
A
A
A

JAKARTA - PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO), emiten produsen air minum dalam kemasan, berhasil membukukan kenaikan penjualan sebesar 24% menjadi Rp655,06 miliar pada semester I-2022.

Dengan hasil penjualan tersebut, CLEO membukukan laba bersih sebesar Rp102,88 miliar, naik 12% dari Rp91,76 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Wakil Direktur Utama CLEO, Melisa Patricia mengatakan beban pokok penjualan perseroan meningkat 31% menjadi Rp392,41 miliar, dibandingkan Rp300,27 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

 BACA JUGA:Sariguna Primatirta (CLEO) Raup Laba Bersih Rp180,7 Miliar di 2021

"Kenaikan beban biaya yang lebih tinggi daripada kenaikan penjualan ataupun kenaikan laba bersih ini merupakan konsekuensi dari kenaikan harga material untuk kemasan dan adanya perubahan komposisi penjualan," kata Melisa dalam keterangan resminya, Jumat (29/7/2022).

Melisa memaparkan, dalam hal komposisi penjualan, terdapat kenaikan penjualan pada kategori produk yang mempunyai kandungan biaya material lebih tinggi, yaitu produk dengan kemasan kecil.

Untuk menyiasati kenaikan harga material kemasan tersebut, Melisa menuturkan perseroan meningkatkan penggunaan kemasan berbahan daur ulang atau yang disebut dengan r-PET untuk beberapa produk.

Sementara itu terkait kegiatan ekspansi usaha, saat ini perseroan tengah membangun tiga pabrik baru di Balikpapan, Palangkaraya, dan Palembang. Dengan pembangunan tiga pabrik baru tersebut, jumlah pabrik air minum dalam kemasan (AMDK) perseroan yang saat ini ada 27 pabrik akan meningkat menjadi 30 pabrik, tersebar di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Papua.

“Kami masih terus membuka pabrik baru, karena penting bagi perusahaan air minum dalam kemasan untuk memiliki pabrik di dekat konsumen. Karena sifat air yang berat dan memakan tempat menjadikan biaya distribusi mahal. Oleh karena itu, kita harus mendekatkan diri ke konsumen untuk menekan biaya distribusi,” pungkasnya.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement