Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Hadapi Transisi Energi, Kebijakan Strategis Harus Disiapkan

Risky Fauzan , Jurnalis-Kamis, 04 Agustus 2022 |11:19 WIB
Hadapi Transisi Energi, Kebijakan Strategis Harus Disiapkan
Energi Baru Terbarukan (Foto: Okezone)
A
A
A

“Energi fosil akan tetap memegang peran penting pada 2050 sehingga perlu strategi pengembangan SDM yang relevan dengan tuntutan green economy serta prinsip Environment, Social, dan Governance (ESG),” ujarnya.

Kedua, mengubah demografi keahlian SDM energi Indonesia. Proses untuk menjadikan seseorang ahli di sektor energi bukanlah proses satu malam sehingga diperlukan data yang akurat untuk menetapkan jumlah kebutuhan ahli/tenaga profesional berdasarkan bidang-bidang keahlian yang dipetakan secara realistis dalam bauran energi Indonesia.

Ketiga, mengubah mindset SDM dalam pemanfaatan energi. Rencana transisi energi dan bauran energi tidak akan berjalan mulus tanpa melakukan perubahan mindset masyarakat secara luas dan para pelaku utama dalam industri atau sektor energi ini. Untuk menunjang perubahan mindset ini, pemerintah sebaiknya mulai terus mengkampanyekan pentingnya pemanfaatan energi fosil yang bijak serta mendorong pemanfaatan energi baru dan terbarukan secara berimbang dan juga agresif.

Sementara bagi perusahaan di sektor energi, Dony yang kini berkarier di Pertamina, menjelaskan perlu menyiapkan rencana bisnis yang tepat dan relevan dengan rencana transisi energi dan bauran energi Indonesia, sekaligus menyiapkan strategi yang tepat dalam pengelolaan SDM.

“Agar berhasil, perusahaan harus membuat strategi yang tepat, yaitu pertama, melakukan perubahan kebijakan talent acquisition and development untuk mengimbangi kebutuhan atas talenta yang berubah sejalan dengan transisi energi ini sehingga memperoleh talenta yang sesuai dan unggul,” terang Dony.

Strategi yang kedua, lanjut Dony, adalah mentransformasi program pengembangan dan pelatihan perusahaan sehingga mampu memenuhi kebutuhan bisnis yang akan datang tanpa kehilangan kesempatan untuk terus memperkuat bisnis perusahaan saat ini.

Dony menambahkan perusahaan harus menerapkan strategi ketiga, yaitu menjalankan transisi kebijakan penilaian kinerja dan remunerasi, sehingga akan siap pada waktunya. Bisnis baru bukan berarti tidak menarik dari sisi remunerasi, justru seharusnya bisa menawarkan aspek yang lebih menarik bagi pekerja karena bisnis ini akan menjadi bisnis utama perusahaan di masa mendatang.

”Setiap pekerja yang potensial dan berpeluang menjadi motor penggerak karena keahlian yang mudah ditransformasikan ke dalam bisnis energi baru layak diberikan penawaran yang menarik sehingga merasakan nilai dari keahlian yang sudah dimiliki dan tantangan yang akan dihadapinya,” imbuhnya.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement