JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta Bank Indonesia (BI) tidak terburu-buru menaikkan suku bunga acuan di tengah pertumbuhan ekonomi saat ini.
Sebagaimana diketahui, BI kembali menahan suku bunga acuan di level terendahnya yakni di level 3,5 persen.Hal itu dikarenakan tingkat inflasi inti pada bulan lalu masih rendah yakni sebesar 2,86 persen secara tahunan.
“Ekonomi saat ini masih dalam fase pemulihan, jadi kita harap tidak perlu terburu-buru menaikkan suku bunga,” kata Airlangga dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (5/8/2022).
Selain itu, kondisi perbankan tanah air juga masih solid di kuartal II 2022. Dana Pihak Ketiga (DPK) hingga Juni 2022 tercatat tumbuh 9,13 persen secara tahunan mencapai Rp 7.602 triliun.
Sementara itu, kredit tumbuh sebesar 10,66 persen secara tahunan pada Juni 2022 menjadi Rp 6.177 triliun, dengan tingkat non performing loan (NPL) terjaga pada level 2,86 persen.
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir menagatakan bahwa, BI perlu hati-hati sebelum menaikkan suku bunga acuan saat kondisi inflasi masih rendah.